Lakukan Apa Yang Anda Inginkan

11 Juli
Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, [kamu] akan
berbahagia (diberkati, dicemburui). Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang
mereka takuti dan janganlah gentar [oleh perlawanan mereka]. 1 PETRUS 3:14


Perhatikan bahwa ayat hari ini menyebut soal takut dan ngeri. Dua dinamika
negatif ini bekerja sama. Keduanya berusaha menahan kita agar tidak melakukan
apa yang perlu kita lakukan, dan keduanya menyia-nyiakan waktu Anda. Hampir
setiap orang bergumul dengan kedua rasa itu, tetapi apa gunanya merasa ngeri
terhadap sesuatu yang harus kita lakukan?
Hidup kita akan jauh lebih baik jika kita mau menolak rasa takut dan ngeri
sejak awal. Kita mungkin berkata; "Saya merasa ngeri untuk bangun dan pergi
bekerja di pagi hari. Saya merasa ngeri terhadap lalu lintas di pagi hari. Saya
merasa ngeri saat mencocokkan rekening bank." Kita bisa memilih untuk tetap
di tempat tidur, menjadi letih, dan mengalami kebangkrutan, tetapi mungkin
kita tidak mau melakukannya. Tidak satu pun dari kita yang menginginkan
alternatif yang negatif, jadi mengapai harus merasa ngeri melakukan apa yang
harus kita lakukan?
Sikap yang positif memungkinkan kita untuk menikmati segala sesuatu
yang kita lakukan. Jangan merasa ngeri terhadap segala sesuatu, karena rasa
ngeri berkaitan dengan rasa takut, dan rasa takut selalu menahan kita. Rasa
takut berkata, "Oh, saya tidak bisa melakukan itu. Saya tidak siap untuk ini. Ini
terlalu berat bagi saya." Tetapi Tuhan tidak memberi kita roh ketakutan. Dia
telah memberi kita kuasa, kasih, dan pikiran yang tenang (lihat 2 Tim. 1:7). Kita
tidak perlu merasa ngeri atau hidup dalam ketakutan akan apa pun.
Jika Anda harus "melakukan segala sesuatu sekalipun takut," maka lakukan
itu sekalipun takut. Lakukan itu semua! Hadapilah ketakutanmu; berhentilah
berlari dari rasa takutmu; jangan biarkan rasa takut atau ngeri mencuri satu
menit atau lebih dari waktu yang Tuhan telah berikan kepada Anda.


Kasihi Diri Anda Hari Ini: Jadilah orang yang berbuat dan
janganlah mau menyiksa diri Anda sendiri dengan rasa ngeri atau
takut.

Jadikan Diri Anda sebuah Persembahan

28 Juni
Karena itu, saudara-saudara, demi [segenap] kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu [semua anggota dan panca
indera] sebagai persembahan yang hidup, yang kudus [setia, disucikan] dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati (rasionil, cerdas).
ROMA 12:1


Orang perlu bertemu Tuhan, dan cara mereka bisa melakukan itu adalah
dengan melihat-Nya bekerja melalui diri kita dengan cara-cara yang praktis
yang meringankan penderitaan manusia. Anda dan saya bisa hidup tanpa
mementingkan diri sendiri, atau kita bisa mempersembahkan hidup kita secara
sukarela sebagai "kurban-kurban hidup" dan menempatkan diri kita untuk
digunakan Tuhan setiap hari.
Di dalam ayat hari ini, Paulus memohon kepada umat Kristen untuk
mempersembahkan diri mereka, setiap anggota tubuh mereka kepada Tuhan,
untuk membaktikan dan menyucikan diri mereka bagi Dia. Apa gunanya pergi ke
gereja dan menyanyikan lagu-lagu yang kita namakan pujian dan penyembahan
dan kemudian menjalani gaya hidup yang tidak menyembah Tuhan? Dia mencari
para penyembah sejati yang mau menyembah Dia di dalam roh dan kebenaran (di dalam realita). Kita mungkin pergi ke gereja dan menyembah, tetapi untuk menjadi penyembah kita harus menjalani hidup keseharian kita menurut
prinsip-prinsip alkitabiah.
Paulus melanjutkan perkataannya di dalam Roma 12:2, "Janganlah kamu
menjadi seperti dunia ini." Dengan kata lain, janganlah menjadi serupa dengan
dunia, yang hidup hanya bagi diri Anda sendiri dan apa yang bisa Anda dapatkan.
Hiduplah untuk memberi. Tuhan memberikan uang terbaik dari diri-Nya, dan
ketika kita memberi, kita menjadi lebih serupa dengan Dia daripada di saat-saat
lain dalam hidup kita.
Sebagai manusia, kita pada dasarnya bersifat egois, tetapi Tuhan dapat
dan mau mengubah kita. Dia bisa memberi kita suka cita yang besar saat kita
menjadi kurban-kurban yang hidup.


Kasihi Orang Lain Hari Ini: "Bapa, aku minta di dalam nama Yesus agar Engkau memberiku kasih karunia untuk menjadi kurban yang hidup, dengan memberpsembahkan seluruh diriku kepada-Mu
dan tidak menahan apa pun."

Sadarlah

26 Juni
Kita telah mengenal (mengerti, mengetahui, menyadari, melalui pengamatan dan
pengalaman) dan telah percaya (mematuhi, beriman kepada dan bergantung) akan
kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di
dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
1 YOHANES 4:16

Anda bisa saja berkata, "Saya tahu bahwa Tuhan mengasihi saya,” namun
masih belum mengalami atau mengamati kasih-Nya yang mengagumkan. Surat
Yohanes yang pertama 4:16 menantang saya untuk sungguh-sungguh mulai
memperhatikan cara-cara di mana Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada kita.
Ini mungkin sesuatu yang sesederhana menyediakan tempat parkir di tempat
parkir yang sangat padat atau membuka pintu-pintu kesempatan yang membuat
saya kagum.
Saya yakin kita harus membentuk kebiasaan untuk menyadari kasih Tuhan
senantiasa dan terus menerus kagum akan fakta bahwa Dia menunjukkan
kasih-Nya kepada kita sekalipun kita tidak layak mendapatkannya. Salah satu
cara yang saya anjurkan untuk Anda lakukan adalah dengan menyimpan buku
ingatan, buku di mana Anda menulis hal-hal istimewa yang dilakukan Tuhan
bagi Anda. Ini akan menolong Anda untuk semakin menyadari betapa sering
kasih-Nya dimanifestasikan dalam cara-cara praktis dalam hidup Anda. Saya
percaya, menurut 1 Yohanes 4:16, bahwa kita harus berusaha untuk mengamati
kasih Tuhan, mengetahui dan merayakannya dengan pengucapan syukur.
Kasih Tuhan berisi kuasa untuk menyembuhkan luka-luka emosi kita.
Kasih-Nya meneguhkan kita untuk melewati masa-masa sulit, dan melembutkan hati kita, serta memampukan kita untuk menunjukkan kasih yang lebih kepada orang lain. Bisakah Anda bayangkan apakah ada yang lebih baik untuk "menjadi sadar dan tahu" daripada kasih yang agung ini?


Kasihi Tuhan Hari Ini: "Bapa, setiap kali Engkau melakukan sesuatu yang istimewa bagiku, tidak masalah sekecil apa pun itu,
biarkan aku bersyukur karenanya."

Janganlah Terpisah

25 Juni
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
ROMA 8:35

Kita mempunyai seorang musuh, Setan, yang tahu kita tidak akan bisa percaya
dan berani jika kita tidak teguh di dalam kasih Tuhan. Tentu saja, dia ingin
memisahkan kita dari kasih Tuhan itu. Dia ingin agar kita tetap lemah dan tidak
berdaya sehingga kita tidak lagi menjadi ancaman bagi kerajaan kegelapan.
Setan sering menggunakan cobaan dan kesusahan untuk meyakinkan kita
bahwa Tuhan tidak mengasihi kita. Dia mungkin berbisik kepada kita seperti
ini, "Jika Tuhan sungguh-sungguh mengasihi Anda, Anda tidak akan mengalami masalah ini," atau "Tuhan itu Mahakuasa; jika Dia sungguh-sungguh mengasihi Anda, mengapa Dia tidak membebaskan Anda dari penderitaan?"
Paulus dengan jelas mengatakan dalam tulisannya di Roma 8:35-39. Dia
berkata kita tidak boleh membiarkan apa pun memisahkan kita dari kasih
Tuhan, yang ditemukan di dalam Kristus Yesus.
Bahkan ketika kita terluka hatinya atau tengah bergumul, kita harus
memilih untuk percaya Tuhan mengsihi kita, memiliki rencana yang indah bagi
hidup kita, dan akan membantu kita untuk beroleh kemenangan atas keadaan
kita. Yesus berkata kita akan mengalami kesengsaraan di dunia ini. Marilah kita
yakin dan tidak ragu bahwa kematian, hidup, kuasa, ketinggian, kedalaman,
atau apa pun yang diciptakan tidak akan bisa memisahkan kita dari kasih
Tuhan, yang ditemukan di dalam Kristus Yesus.


Kasihi Tuhan Hari Ini: "Terima kasih kepada-Mu, Bapa, karena
Engkau mengasihiku dengan kasih yang begitu kuat sehingga
tidak ada satu pun yang bisa memisahkanku dari kasih-Mu."