18 Desember
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai (korban) pendamaian
bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian
[sangat] mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 YOHANES 4:10,11
Apakah Anda di dalam hidup pernah mengalami ketika Anda memikirkan sesuatu yang akan membuat Anda bahagia, dan kemudian ketika Anda mendapatkannya,
hal itu tidak membuat Anda bahagia sama sekali? Mungkin Anda merasa senang
untuk sesaat, tetapi Anda segera menyadari hal itu tidak membawa kebahagiaan yang mendalam dan abadi pada hidup Anda? Banyak orang mengira mereka akan bahagia jika mendapat kenaikan upah, rumah baru, mobil baru. Mereka terfokus
pada apa yang bisa mereka dapatkan, bukan pada apa yang bisa mereka berikan.
Pengejaran ini tidak akan pernah membawa kepada kebahagiaan!
Jalan yang benar untuk menuju kepada kebahagiaan terletak dalam
kepedulian terhadap orang lain dan memberi, bukan melihat berapa banyak
yang bisa kita kumpulkan bagi diri kita sendiri. Saya telah mempelajari ini
lewat pengalaman pribadi. Sesungguhnya, menjadi seorang pemberi telah
membawakan bagi saya tingkat-tingkat kebahagiaan yang tidak pernah saya
ketahui. Memberi merupakan suka cita besar!
Ketika kita mengasihi, kita harus memberi; memberi adalah sifat kasih.
Tuhan adalah kasih, dan Dia adalah Pemberi asal.
Ketika kasih Tuhan ada di dalam kita, kita bisa memberikannya. Kita bisa
memilih untuk mengasihi orang lain secara royal dan tanpa syarat, sebagaimana
Dia telah mengasihi kita. Kasih Tuhan adalah karunia yang paling indah yang
diberikan kepada kita. Kasih itu mengalir kepada kita, dan kemudian kasih itu
seharusnya mengalir melalui kita kepada orang lain.
Kasihi Tuhan Hari Ini: "Tuhan, tolonglah aku agar ingat bahwa
Engkau telah memberiku begitu banyak kasih sehingga banyak
yang bisa kubagikan!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda sangat membantu blog saya agar lebih maju terus,,thank you