23 November
Kamu hidup di dalam Roh, jika memang Roh [Kudus] Allah [sungguh-sungguh]
diam di dalam kamu [mengarahkan dan menguasai kamu].
ROMA 8:9
Ketika kasih memimpin kita (yang merupakan cara lain untuk mengatakan
ketika Tuhan memimpin kita), kita tidak boleh memikirkan hal-hal buruk
tentang orang lain. Kita bahkan tidak ingin melakukan itu.
Kita tidak sungguh-sungguh menjalani hidup menurut Roh sampai kita
mengijinkan Roh Kudus menguasai setiap area hidup kita. Dia tentu tidak akan
pernah bisa menguasai hidup kita sampai Dia menguasai pikiran dan perkataan
kita.
Dituntun oleh Roh Kudus merupakan sentral hidup Kristen yang
berkemenangan. Selama kita memiliki pikiran kita sendiri dan mengucapkan
perkataan kita sendiri, kita tidak akan pernah mengalami kemenangan.
Tuhan memiliki maksud bagi masing-masing kita, dan kita harus
mempelajari apa maksud itu serta bekerja sama dengannya.
Mempelajari maksud Tuhan bagi kita adalah mudah; maksud ini tertulis
di seluruh halaman Perjanjian Baru. Tuhan ingin memakai setiap kita yang
adalah anak-Nya untuk menyemangati orang lain untuk menjadi anak-Nya
(menyerahkan hidupnya kepada Yesus dengan mengundang Dia untuk menjadi
Juruselamatnya). Tidak baik berbicara kepada orang tentang Yesus kecuali
kita menjalani gaya hidup seorang Kristen untuk mendukung perkataan kita.
Pikiran memiliki kaitan dengan proses ini.
Hidup kita adalah cermin dari pikiran kita. Tidaklah mungkin memiliki
hidup yang baik jika kita tidak melatih diri kita untuk berpikiran baik. Jika kita
ingin agar orang lain melihat Yesus tercermin di dalam hidup kita, maka pikiran-Nya harus tercermin di dalam kita.
Kita harus dipimpin oleh Roh Kudus dalam berpikir dan membiarkan
kasih bertanggung jawab terhadap pikiran kita; di situlah hidup yang dipimpin
Roh mulai.
Kasihi Orang Lain Hari Ini: "Tuhan, biarkanlah kasih memimpinku
hari ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda sangat membantu blog saya agar lebih maju terus,,thank you